Label

Sabtu, 22 Agustus 2015

Keajaiban Sempuna

Kesalahan berlapis yang ku syukuri
Karena tak pernah ada penyesalan yang mengikuti
karena bisa mencintaimu adalah keajaiban sempura
yang mengakar lekang dalam barisan waktu

hari itu ketika kita bersama mengucapkan janji
tunduk teguh pada kekuatan hati
detik ini dan selamanya, 
begitu mengagumkan kemiripan antara cinta dan kegilaan
dua-duanya serba tak terduga

Rinduku padamu telah membumihanguskan kewarasan
itulah nyatanya, lantak pada ketiadaan
seperti lilin membakar dirinya
hingga luluh lantak pada ketiadaan
menjadi awal seperti sediakala
senyawa dalam dirinya tanpa api
yang berpijar sebagai titik pengakhirannya

Rabu, 19 Agustus 2015

Gelap


Mataku terpanah pada langit
Indahnya malam membuatku tertegun sekali lagi
kenapa tiba-tiba awan menghalangi pandanganku?

Bintang mulai hilang satu persatu
lama aku berdiri diatas bayanganku
entah penantianku sia-sia
namun tampaknya
bulan yang aku tunggu tak muncul lgi
bulan yang aku tunggu tak lagi bisa memancarkan sinarnya
dimana aku saat ini?
pandanganku menjelma menjadi bintik-bintik hitam

Kata-kata Yang Hilang


Hal yang aku pegang ini hanyalah tetesan waktu
kenanganku terlupakan
dan akupun kehilangan kata-kata
aku mengingatnya satu per satu
namun tak satupun  yang bisa ku lihat
kata-kata ini memudar
sebuah malam tanpa jawaban jelas
serpihan kehangatan
kerinduan untuk sesuatu yang jauh
aku ini menangkap semua pikiranku
sebelum pikiranku itu menjelma menjadi manusia
arti kata-kata yang kau berikan
perasaan yang tanpa perbandingan
emosi tanpa jawaban
andai saja kita bisa bertatap muka dan berbicara
hal yang aku pegang ini hanyalah waktu
aku akan menjaga perasaan ini di dalam hatiku

Bayangan Dalam Mimpi


Betapa indahnya hari itu,
   disaat kau menemaniku
aku melihat dan merasakan kehadiranmu
aku tersenyum mengingatmu,
   dan bahkan matahari enggan untuk bergeser
aku merasakan hembusan napasmu,
   selalu hadir menemani hariku
namun ketika ak terbangun ..
tak seorangpun yang berada disisiku
akupun tertunduk diam
Berharap semuanya menjadi kenyataan
kerinduanku membawaku dalam mimpi
bayanganmu hadir disetiap langkahku
sungguh..,
aku merasakan kehadiranmu saat itu
aku menutup mata dan terbangun lagi
berharap sesuatu akan berubah
kenyataan yang ada didepanku saat ini
ternyata hanyalah bayangan dalam mimpi

Jumat, 07 Agustus 2015

Let Your Heart Choose Part 8, end.



Kak ani sedang mempersiapkan  makan malam dibantu oleh Liana dan Riana, dua nama yang hampir mirip tetapi tentu saja orangnya sangat jauh berbeda. Sementara Daniel dan Rangga duduk  di sofa putih yang ada di dapur, mereka berdua memperhatikan para wanita yang sibuk mempersiapkan makan malam.

Let Your Heart Choose part 7

Daniel menopang tubuh Riana sambil membawanya masuk ke dalam Rumah, dan ternyata Risal telah berdiri di depan pintu dengan wajah yg tidak menyenangkan.
“apa yang kau lakukan pada Riana?” suara Risal menggelegar dan tangannya sudah terkepal
“bukan aku yg melakukannya” jawab Daniel mulai waspada
“lau kenapa dia menangis? Dia hanya pergi bersamamu” mata Risal penuh dengan kemarahan.
“tadi dia menerima kabar tentang Rangga” Daniel berjalan melewati Risal lalu mendudukkan Riana di sofa”

Let Your Heart Choose Part 6



Riana melespaskan baju mandinya kemudian menuju ke arah bathub yang sudah terisi dengan air hangat, lalu kemudian ia menenggelamkan dirinya kedalam  air hangat tersebut. Riana begitu lelah seharian berpegian dengan Daniel dan sekarang seluruh badannya butuh di rilekskan. Seluruh sudut kamar mandi dipenuhi  dengan aroma mawar yg sangat harum membuat Riana hampir tertidur di dalam bathub. Setelah selesai Riana kemudian mengambil baju mandinya lalu duduk di tepi ranjang sambil mengotak-atik ponselnya mengecek apakah ada pesan atau mungkin panggilan tak terjawab, dan dugaannya memang tepat ada 13 panggilan tak terjawab dan 6 pesan diponselnya, Riana tersenyum melihat nama yang terpampang di ponselnya semua panggilan dan pesan yg masuk adalah dari Rangga, lelaki itu benar-benar tidak sabaran.kemudian ponsel Riana kembali berdering itu panggilan dari Rangga, cepat-cepat Riana mengangkat telpon tersebut sebelum Rangga mengeluarkan asap dari telinganya.

Let Your Heart Choose Part 5

Rangga duduk bersila diatas sofa lembut di ruang tamunya sambil menghadap ke arah Macbook di depannya, ia sedang mengerjakan makalah yang diberikan oleh prof. Iskandar yang membawakan materi hukum tata Negara. Rangga kemudian mengambil secangkir coklat panas diatas meja, pilihan rangga begitu tepat memilih coklat panas dan  sepiring waffle yang dilumuri oleh saus strowbery sebagai sarapan paginya. Setelah menyerup coklat panas itu ia kemudian kembali menatap ke arah macbook dan membiarkan jari-jarinya sibuk diatas sana.

Let Your Heart Choose Part 4

“ada apa Riana?”tanya Risal memperhatikan Riana yang sedang menangis di kursi di sampingnya, sambil sesekali menatap kearah jalan.
“tidak, aku tak apa2” Riana memalingkan muka kearah jedela mobil dan terus melihat keluar.
“siapa yang menyakitimu, kataka padaku, tak ada yang boleh menyakiti adik kesayanganku” gumam Risal 

Let Your Heart Choose Part 3

Riana melirik kearah ponselnya yang diletakkan dimeja kecil disamping ranjang mamanya, malam tadi Riana tidur dengan mamanya, dia menemani mamanya yang mungkin sedang merasa kesepian, sudah sejak 2 tahun yang lalu papa Riana meninggal dunia, dan mama Riana tidak pernah ingin menikah lagi. Mama Riana  sangat mencintai almarhum papa Riana.

Let Your Heart Choose Part 2

“ahhhh…. Apa yang sedang dilakukan Riana?” Ringga mendesis kesal, dan kemudian melirik ponsel yang ada di tangannya “jika memang dia sibuk, dia kan bisa menghubungiku”
Rangga sudah sedari tadi menunggu kabar dari Riana, dia juga tidak berani untuk menghubungi Riana duluan karena takut mengganggu gadis tersebut, tetapi sebenarnya jam segini belum masuk jadwal dia saat mereka akan mulai bermesraan melalui telpon, tetapi entah kenapa yang dirasakan Rangga hari ini begitu berbeda, begitu pulang kuliah dia selalu menatap kearah ponselnya dan sepertinya ada rasa rindu yang begitu menggabu-gebu di dalam sana.

Kamis, 06 Agustus 2015

Let Your Heart Choose Part 1

Riana sedang asyik membaca  komik ketika ponselnya tiba-tiba berdering, dia memang tipekal cewek yang sangat suka membaca dan akan melahap semua jenis buku yang ada dihadapannya seperti seekor harimau kelaparan yg melahap mangsanya., dengan sigap Riana terperanjak dari duduknya dan segera menjawab telponnya yg sedari tadi meraung-raung seperti bayi yang kehausan,
“ya sayang” jawab riana penuh rasa senang, itulah yang sering diucapkan pertama kali ketika Riana menjawab tlpn dari kekasinya itu
“ apakah kau akan selalu menghangatkan telingaku dengan kata-katamu itu?” jawab seorang lelaki di seberang sana

Sebuah Kebohongan

kaulah teman terbaikku
dalam janji bermimpi dan berangan-angan setiap hari yang kita lalui adalah hari yang bersinar
pertemanan kitapun membuat matahari tersenyum

disini, terlihat sekilas hari terakhir yang bahagia
aku melompat ke masa depan
aku berniat untuk pergi jauh
dari mimpimu dan dari hatimu

aku akan pergi jauh ke langit biru tak berujung
terimah kasih teman
walaupun aku masih mengingat hari itu,
disaat aku mengatakan sebuah kebohongan aku akan pergi menempuh jarak yang jauh
kebohongan yang telah aku katakan
terlalu sulit bagiku untuk kusembunyikan